Pages

Selasa, 06 Desember 2011

Telaga Ngipik Potensi Yang Terabaikan: Sepi Pengunjung, Hanya Ada Pasangan Remaja Pacaran

Mungkin nama Telaga Ngipik tidaklah sepopuler nama-nama tempat wisata lainnya di Jawa Timur, seperti Wisata Bahari Lamongan (WBL), ataupunPantai Kenjeran di Surabaya. Namun, sebenarnya pemandangan di telaga Ngipik tidaklah kalah jika dibandingkan dengan dua tempat tersebut.

ANGIN semilir menyejukkan berhembus di sekitar tempat tersebut, meliukkan pepohonan hijau yang menambah keindahan tempat tersebut. Pasir putih, dan birunya air telaga merupakan kombinasi yang sangat indah, dan sayang dilewatkan oleh siapapun.



PESONA : Telaga Ngipik yang AIRNYA terlihat biru mempesona, tapi masih saja sepi pengunjung.


Namun, telaga yang terletak di kelurahan Ngipik tersebut terlihat sepi pada hari-hari biasa.
Bahkan, pada saat Radar Surabaya mengunjungi tempat tersebut Jumat (2/12) kemarin, di tempat tersebut hanya terlihat beberapa orang pasangan muda-mudi yang sedang memadu asmara saja.

Telaga Ngipik pada awalnya dibuka pada bulan Agustus 2011 lalu. Awalnya, tempat tersebut merupakan bekas penggalian PT. Semen Gresik, yang kedalamannya mencapai 40 meter. Tempat itu saat ini pun masih dikelola oleh PT. Semen Gresik.

Di telaga tersebut sebenarnya sudah dibangun beberapa sarana prasarana pendukung. seperti tempat bermain untuk anak-anak, sepeda air, lokasi untuk memancing. Selain sarana untuk anak-anak, di tempat tersebut juga terdapat beberapa tempat makan.

Namun, meskipun telah dilengkapi berbagai sarana prasarana, tetap saja
lokasi wisata ini masih tetap sepi. Sebagaimana disampaikan oleh salah
seorang karyawan di tempat tersebut, Dasuki (38). Pria yang sehari-hari menjaga wahana sepeda air di Telaga Ngipik, mengatakan tempat ini hanya ramai dikunjungi wisatawan jika pada hari Sabtu dan Minggu saja. "Itupun juga tidak terlalu ramai amat. Cuma lebih lumayanlah kalau dibandingkan dengan hari biasa," ungkapnya.

Dasuki sendiri juga mengaku kebingungan mengapa tempat tersebut
sepi pengunjung. "Warga Gresik itu katanya ingin tempat wisata. Tapi begitu dibuatkan tempat wisata, mereka malah tidak mau ke sini (Telaga Ngipik)," ujarnya. Mereka lebih memilih untuk mengunjungi WBL ataupun tempat wisata yang ada di Surabaya.

Sebenarnya, apabila dilihat dari segi tarif yang dikenakan kepada pengunjung, maka tarif tiket masuk di Telaga Ngipik terbilang sangat murah. Untuk masuk ke lokasi tersebut, pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 2.000 saja. Sedangkan untuk mereka yang akan memancing, hanyalah dikenakan biaya Rp 5.000. Selain itu, tarif untuk untuk mengendarai sepeda air, dan mengelilingi telaga hanyalah Rp 15.000, yang dihitung per sepeda air, bukan per kepala seperti di tempat wisata lainnya.

Para pedagang yang ada di sekitar Telaga Ngipik pun satu persatu mulai menghilang lagi. Awalnya terdapat sekitar 30 warung makan, namun kini yang tersisa hanya sekitar 10 warung makan saja yang masih buka. Selain semakin berkurangnya para pedagang, karyawan di tempat itu juga ikut berkurang jumlahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Planet Blog

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Indonesian Blogger