Pages

Kamis, 10 Mei 2012

Mengintip Komunitas Sepeda Kebo Di Gresik Anggotanya Beragam Profesi, Tapi Harus Warga Gresik


Akhir-akhir ini semakin banyak saja masyarakat yang menggemari kembali aktivitas bersepeda. Alasan yang mereka miliki pun beragam. Mulai dari olah raga, gaya hidup, bahkan sekedar menyalurkan hobi saja. Termasuk komunitas pecinta sepeda kuno di Gresik yang menamakan dirinya Pasegres.

Courtessy: Radar Surabaya (Gresik) Senin 7 Mei 2012

SEBENARNYA di Kota Pudah, penikmat gaya hidup bersepeda cukup banyak. Mulai dari sepeda model fixie, hingga sepeda kebo atau kuno. Bahkan, saat ini juga mulai bermunculan klub penggemar sepeda kebo tersebut. Nama dari klub tersebut adalah Pasegres, yang memiliki singkatan dari Paguyuban Penggemar Sepeda Gresik.
Koordinator Pasegres Suwadi menuturkan, Pasegres awalnya terbentuk sejak tahun 2004. “Lebih tepatnya tanggal 15 Juli 2004,”paparnya.
Menurut Suwadi, komunitas tersebut terbentuk karena berangkat dari keinginan untuk melestarikan populasi dari sepeda kebo yang ada di Gresik. Selain untuk melestarikan populasi sepeda kebo di tengah era modern yang semakin berkembang, Suwadi juga menambahkan, dibentuknya Pasegres tentunya juga untuk memfasilitasi mereka yang memililiki hobi untuk koleksi sepeda kebo tersebut.
“Tentu saja anggotanya adalah harus mereka yang menjadi warga Gresik. Sebab, dari namanya saja cukup khas yakni Gresik,”ucapnya.
Dikatakan, saat ini Pasegres pun sudah memiliki lebih dari 50 orang anggota. Mereka terdiri dari berbagai penggemar sepeda kebo yang ada di Gresik. Diantaranya adalah mulai dari Balong Panggang, Driyorejo, Wringin Anom, Kedamean, Krikilan, Bringkang, Cerme, bahkan Sidayu.
Memang sangat wajar jika Pasegres memiliki anggota yang cukup banyak. Hal itu disebabkan karena persyaratan untuk menjadi anggota Pasegres tidaklah terlalu sulit. Tentu saja, syarat paling utama yang harus dipenuhi oleh mereka yang ingin bergabung dengan Pasegres, adalah harus memiliki sepeda kebo. “Selain itu, mereka juga harus memiliki kecintaan terhadap sepeda kebonya, sebab tidak cukup kalau hanya memiliki sepedanya saja,” kata Suwadi.
Berkumpulnya para penggila sepeda kebo ini di dalam Pasegres pun juga memberikan manfaat yang tidak sedikit kepada para anggotanya. Diantaranya adalah mereka dapat saling menukar informasi diantara para penggemar sepeda tersebut.
Kegiatan yang biasa mereka lakukan pun biasanya juga cukup beragam. Mulai dari hanya sekedar nongkrong di hari Minggu, biasanya mereka juga berkeliling kota Gresik dengan menggunakan sepeda kebanggan mereka masing-masing. Bahkan, tidak jarang dari mereka yang menyertainya dengan menggunakan atribut khas perjuangan, seperti pakaian tentara pejuang jaman dulu, atau pakaian tradisional Jawa.
Kendati, lebih sering merasakan kegembiraan, anggota Pasegres juga tidak lepas dari kesulitan. Hal itu lebih sering disebabkan sulitnya mencari sparepart dari sepeda kebo tersebut. “Karena suku cadabnya kan sudah jarang yang jual di jaman sekarang seperti ini,” tutur Suwadi.
Oleh karena itulah, untuk menyiasati hal itu, tidak jarang diantara anggota Pasegres sering melakukan tukar onderdil atau sparepart dari sepeda kebo tersebut.
Suwadi pun berharap, kedepannya semakin banyak masyarakat Gresik yang menggemari sepeda kebo seperti dirinya. “Karena selain untuk melestarikan budaya, hal itu juga bisa menyelamatkan lingkungan bumi kita,”pungkasnya.

About

Planet Blog

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Indonesian Blogger