Pages

Jumat, 30 Desember 2011

Pantai Delegan, Alternatif Wisata Keluarga Di Gresik; Murah Meriah Masih Alami Belum Banyak Tersentuh Tangan Manusia

Musim liburan panjang, sepertinya benar-benar dimanfaatkan sebagian masyarakat kita untuk sedikit bersantai sejenak melepaskan diri dari kepenatan aktivitas sehari-hari. Dan pantai Delegan menjadi alternatif wisata keluarga yang murah meriah.

ADA beragam cara yang mereka lakukan untuk melepas berbagai kepenatan tersebut. Mulai dari sekedar berkumpul dengan keluarga di rumah, istirahat seharian di rumah, jalan-jalan bersama seluruh anggota keluarga atau rekreasi. Namun, seolah sudah menjadi tradisi dari masyarakat kita, mereka lebih suka mengisiliburan panjang dengan mengunjungi tempat-tempat wisata keluarga.

Salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi masyarakat Gresik pada liburan adalah pantai Delegan yang ada di desa Delegan, Kecamatan Panceng Gresik. Pantai pasir putih ini banyak dikunjungi para wisatawan sejak diperkenalkan kepada publik pada tahun 2000 lalu.

Melihat potensi menunjukkan tren positif tersebut, pengelola pantai Delegan juga tidak tinggal diam. Mereka sibuk mempercantik pantai, supaya wisatawan semakin tertarik berkunjung. Sejak 2 tahun terakhir ini semakin banyak saja aneka permainan, stan kuliner yang bisa dinikmati.

Tentu saja hal itu mampu semakin mendongkrak jumlah pengunjung pantai. Dan saat liburan sekolah seperti Sabtu dan Minggu, pengunjungnya bisa mencapai 3.000 orang. Kepala Desa Dalegan Muzarodin mengakui, pihaknya baru melakukan pembenahan terkait pantai Dalegan sejak tahun 2008. Setelah dilakukan pembenahan, terjadi peningkatan pemasukan pada desa. “Pada 2008 setor ke kas desa sebesar Rp 600 juta, tahun 2009 setor Rp 700 juta, tahun 2010 setor ke desa Rp 800 juta,” urainya. Dikatakan, sejak hari ini ada pemkenaikan tiket masuk dari
sebelumnya Rp 4.000 menjadi Rp 5.000. Selama liburan ini diperkirakan pantai dikunjungi sekitar 3.000 pengunjung.





Muzarodin berharap, pada puncak perayaan tahun baru nantinya jumlah pengunjung bisa lebih tinggi lagi. “Kalau puncak tahun baru yang lalu bisa mencapai 15.000 pengunjung,”
katanya.

Pantai pasir putih yang pasirnya sangat lembut sepanjang 500 meter di bibir pantai ini, lanjutnya sangat disukai kalangan wisatawan pantai. Hal ini disebabkan karena lokasinya masih alami, dan belum banyak mengalami sentuhan tangan manusia.

Selain itu, bagi para wisatawan yang tidak memiliki kantong tebal, pantai Delegan bisa menjadi salah alternatif. Sebab, hanya dengan uang sebesar Rp 5.000 saja, mereka sudah bisa menikmati keindahan pantai yang terletak di utara kabupaten Gresik itu. Tarif itu tentu saja jauh lebih murah jika dibandingkan dengan tarif masuk Wisata Bahari Lamongan (WBL), yang bisa mencapai Rp 65.000.

Pada saat liburan panjang, seperti Sabtu (31/12) kemarin saja, tempat wisata pantai Panceng terlihat sangat ramai dibanjiri pengunjung. Tempat parkir yang disediakan pihak desa, pada sekitar jam 10.00 hingga jam 14.00 tampak tidak mampu menampung jumlah
kendaraan roda empat atau lebih. Sebab, beberapa bis juga tampak ikut parkir di lahan parkir itu. Malahan lebih dari separo adalah kendaraan dari luar kota.

Banyak pengunjung yang mengaku senang dan puas setelah berwisata di tempat itu, pada akhir pekan lalu.

Minggu, 25 Desember 2011

Gak Ngidupin Lampu Siang Hari, Siap-siap Push Up 100 Kali Gan!!!!!

Aku sebenere males juga nulis tulisan yang kayak gini. Soale aku rasa tulisan ini gak penting. Tapi karena aku pengen ngasih warning, dan petuah kepada kalian para anak muda (tttssssaaahhh…..) supaya bener-bener taat pada peraturan lalu lintas.Aku gak pengen kejadian yang menimpa diriku ini juga menimpa kalian wahai para generasi muda!!!!! sok tua.com

Kejadian ini, terjadi waktu Idul Adha tanggal 6 Oktober kemarin. Waktu itu, aku yang lagi sumpek, gara-gara masih belum punya berita, dan punya ide buat ngeliput orang jual kambing dan sapi kurban yang lagi laku keras. Iya gan, waktu itu kalo aku liat mereka kayake untung besar, bahkan keuntungan mereka bisa nyampe sekitar 300%. Halah…tapi kenapa jadi ngomongin kambing??? Oke, fokus gan!!!!!

Nah, karena yang ada di kepalaku waktu itu cuma berita dan berita, aku pun langsung nancap motor buat berburu berita pedagang kambing dan sapi kurban itu. Saking buru-burunya, dan fokusnya buat ngedapetin berita, aku pun uda gak ngurus lagi ama godaan duniawi lainnya….(halah….).

Pas, nyampe di pertigaan Traffic Lights Margorejo arah Wonokromo, tiba-tiba aja motorku dicegat ama pak Polisi. “

“Selamat siang mas,”ucap tuh petugas ramah kayak pramugari…(gak mungkin banget)

“Siang pak”

“Tau kesalahannya apa?”

“Apa ya pak? Wajah saya keren kayak Lionel Messi ya pak?”

“Bukan mas!!!”

“Saya pernah nolak Agnes Monica waktu dia nembak saya pak?”

"Maaf sekali lagi juga bukan mas"

"Ato apa karena kemarin saya habis godain cewek di Taman Bungkul pak?" (jadi pengakuan dosa nih)

“Juga bukan mas. Sampeyan uda salah masih ngerasa ganteng lagi. Tak kutuk jadi ganteng beneran baru tau rasa!!!!”

“Wah mau dunk!!!!”

“Gini Mas, kesalahan sampeyan karena ndak nyalakan lampu mas di siang hari”

“Oya pak, maaf saya lupa, soalnya saya tadi buru-buru”

“Nah sekarang uda tau kan kesalahannya?”

“Iya pak”jawabku memelas

“Kalo gitu sekarang saya tilang aja deh, mana suratnya”

“Waduh jangan pak, saya tadi lagi buru-buru pak, saya mohon maaf banget”jawabku sambil menyerahkan SIM ama STNK

“Wah kalo minta maaf nanti waktu lebaran aja mas. Emange mau buru-buru kemana?”

“Anu pak, saya mau liputan, saya kerja di koran***tiiiitttt* (sengaja aku sensor, gak enak ama orang kantor he he he)” jawabku, sambil mendapatkan keajaiban dan mukjizat supaya pak polisi berubah pikiran.

“Oh masnya wartawan toh?”

“Iya pak”

“Saya kira Irfan Bachdim” (eh,.,,dialog ini kayake ndak ada deh, he he he)

“Tolong jangan ditilang ya pak”

“Ehhmmm…gimana ya?” kayake sok serius mikir nih orang

“Oke deh gini aja, karena sampeyan sudah mengakui kesalahan, jadi saya gak akan tilang”

“Beneran pak?” tanyaku sambil merasa sedikit lega!!!! Cuma sedikit aja, karena aku merasa sebentar lagi aka nada kesialan yang bakalan menimpaku lagi

“Iya beneran. Tapi ada syaratnya!!!”

“Apa pak?

“Kesalahan tetep aja harus ada sanksinya. Sanksinya adalalaaaahhh……(gayanya sok jadi pembawa kuis)….sampeyan harus push up di depan pos polisi sini!!!!!!

What the heck!!!!!!!!!!!! Mendengar syarat dari polisi itu aku langsung lemes!!!!! Bener2 hari yang apes deh!!!! Berita belum dapet, malah disuruh push up dan ditonton orang2 banyak. Kalo kayak gini, malah bisa2 aku yang jadi bahan berita “Seorang wartwan ngegym di pos polisi”. Pasrah deh kalo kayak gini…..

Jumat, 23 Desember 2011

Warung Kebebasan Penjual "Pudak Nafsu" dan "Pudak Syahwat"

Ini sebenarnya bukan ideku sendiri buat nulis tentang Warung Kebebasan. Tulisan ini pesenan dari temen-temenku. Jadi aku ngerasa, kok enak banget mereka ya? Bisa pesen tulisan di aku, emange aku penulis apaan? Seenaknya sendiri bisa pesen tulisan. Sorry gan, ane buka penulis murahan, jadi jangan harap ane nulis yang kayak ente pesen. Aku gak bakalan berubah pikiran ampe kapanpun, walaupun Ibas Yudhoyono dan Auliya Rajasa cerai sebulan lagi, dan sih Auliya langsung minta aku nikahin.

Tapi, karena aku dulu uda dikasih teh poci gratis di Warung itu, oke deh aku tulis aja. (gak konsisten…..)

Tuh warung letaknya di jalan Gresikan. Warungnya gak gede-gede amat, tapi asyik buat ngobrol ama diskusi. Dinamain warung kebebasan, karena di situ kita bakalan bebas ngomongin apa aja, yang kalian suka. Mulai dari ngomongin apakah SBY akan maju lagi di pilpres 2014 ato gak, terus kapan Anang Ashanty bakalan resmi nikah (aku juga gregetan, kemana2 jalan berdua, tapi gak nikah2), atau sampai obrolan yang kalian anggap penting kayak, “Apakah Januar si cowok Ganteng itu sudah punya pasangan belum sih?” itu juga bolehlah kalian omongin semua.

Ini nih para pelanggan pertama Warung Kebebasan. Tapi sayang waktu itu "Pudak Nafsu" dan Pudak Syahwat" nya masih belum ada. Tapi mereka bukanlah Budak Nafsu ato Budak Syahwat lho



Di warung itu juga dijual berbagai macam makanan. Tapi ada dua jenis makanan yang paling aku inget, yang katanya bakalan dijual di warung itu, yaitu “Pudak Nafsu dan Pudak Syahwat”.

Sebenere tuh makanan diadopsi dari makanan khas Gresik “Pudak”. Cuma katanya, kalo makan dua makanan itu ada bedanya dengan Pudak biasa. Bedanya, begitu kalian makan dua makanan itu, maka “Nafsu dan “Syahwat” kalian akan tumbuh menggebu2.

Aku tau apa yang ada di otak kalian kalo ngomongin “nafsu dan syahwat”, pasti bawaannya jorok dan ngeres mulu. Aku sih gak nyalahin kalaian, karena emang gitu bawaan otak kalian dari dulu, ngeres dan porno. Tapi maksudnya di sini tentunya “nafsu dan syahwat” yang positif dan lurus-lurus aja gan.

Oke deh, daripada aku nulis panjang2 tentang warung kebebasan, terus kalian kecapean gara2 baca tulisan ini, dan gak jadi mampir di warung kebebasan itu, jadi mending aku udahin dulu aja deh tulisan ini. Lagian aku juga males nerusinnya, keenakan yang punya warung, “promosi gratis”.

Tapi meski namanya warung kebebasan, ada satu hal yang gak bisa kalian bebas lakuin di sana. “Bebas bayar!!!!!!!”.

About

Planet Blog

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Indonesian Blogger