Pages

Selasa, 25 Juni 2019

Benarkah Rumah Nyai Ontosoroh Bumi Manusia Ada di Jalan Joyoboyo Surabaya? Pengamat Sejarah Beri Penjelasan

Mereka yang menggilai Tetralogi Pulau Buru, karya Pramoedya Ananta Toer, tentu tidak asing mendengar nama Nyai Ontosoroh.

Sebab, sosok Nyai Ontosoroh memang mengambil porsi yang cukup besar dalam novel tersebut.

Tentu saja, kehadiran Nyai Ontosoroh yang sangat menyita perhatian saat dia muncul dalam satu novel di antara tetralogi tersebut, tepatnya dalam novel Bumi Manusia.

Belakangan, novel Bumi Manusia memang akan difilimkan, tepatnya pada Agustus 2019 film itu akan ditayangkan di Bioskop di Indonesia.

Nyai Ontosoroh dalam Bumi Manusia, diceritakan penulisnya, Pramoedya Ananta Toer, sebagai sosok wanita yang cerdas, dan tegar.

Kondisi terkini Rumah di Jalan Joyoboyo


Nyai Ontosoroh mengelola bisnis perkebunan bersama anaknya Annelies.

Nyai Ontosoroh harus mengalami ketidakadilan oleh kebijakan pemerintah kolonial saat itu.

Tepatnya, saat Annelies diwajibkan pulang ke Belanda, negeri asal ayahnya yang berkebangsaan Belanda.

Hal itu membuat Nyai Ontosoroh melakukan berbagai usaha untuk melawan, agar dirinya yang berstatus seorang nyai, atau kaum pribumi yang diperistri para pria Belanda, mendapatkan kedudukan yang sejajar.

Rupanya, Nyai Ontosoroh tak sendirian.

Dia dibantu oleh Minke, yang merupakan tokoh utama dari novel itu, dan kekasih dari Annelies.

Terlepas dari semua itu, Pramoedya menuliskan dalam novelnya, Nyai Ontosoroh bertempat tinggal, dan memiliki perkebunan yang luas di Surabaya.

Tepatnya, di Wonokromo.

Bahkan, menurut Pramoedya, rumah Nyai Ontosoroh tersebut sangat besar.

Sejumlah kabar di masyarakat menyebutkan, rumah yang diyakini menginspirasi Pramoedya untuk dijadikan sebagai rumah legendaris milik Nyai Ontosoroh itu benar-benar terletak di Wonokromo.

Rumah tersebut terletak di sekitar Terminal Joyoboyo, Surabaya.

Pengamat Sejarah Kota Surabaya, Kuncarsono Prasetyo pun berbicara mengenai hal ini.

Menurut Kuncar, sapaan akrabnya, rumah tersebut merupakan bekas kantor utama stasiun trem yang ada di tempat itu.

Tepatnya, sekitar tahun 1888.

Sebab, sebelum menjadi Terminal Joyoboyo, lokasi itu memang merupakan stasiun trem.

Kondisi bagian belakang rumah di Jalan Joyoboyo


"Stasiun trem itu dilalui oleh jalur dari Sepanjang, lalu sampai masuk ke kawasan Kota Surabaya, hingga Perak," ucap Kuncar saat dihubungi oleh TribunJatim,com, Rabu (27/2/2019).


Oleh karena itu, menurut Kuncar, di belakang rumah bergaya Indis itu seharusnya masih ada rel kereta.

Meski demikian, Kuncar mengungkapkan, Pramoedeya sebenarnya tidak pernah datang ke Surabaya.

Sehingga, bisa jadi hal itu memang berdasarkan imajinasi dari Pramoedya.

"Bisa jadi memang menginspirasi, tapi Pram memang tidak pernah ke Surabaya," ucap Kuncar.

Menurutnya, Pram memang memiliki kelebihan dalam hal berminajinasi saat menuliskan novelnya.

Termasuk saat menuliskan Bumi Manusia.

"Novel itu sendiri kan memang ditulis saat Pram ditahan di Pulau Buru. Jadi memang agak bersifat fiksi. Meskipun beberapa tempat yang disebutkan Pram memang ada, misalnya Kranggan dan sebagainya," tandas Kuncar.

Rumah di Jalan Joyoboyo tampak dari samping


Artikel ini pernah tayang di TribunJatim.com dengan perubahan

Melacak Legenda Rumah Nyai Ontosoroh di Novel Bumi Manusia, Pengamat Sejarah Beri Penjelasan

About

Planet Blog

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Indonesian Blogger