Pages

Kamis, 15 Desember 2011

Batik Pasar Bandeng, The New Icon Of Gresik

Hobi, kalau ditekuni akan menghasilkan sebuah karya nyata yang mengagumkan. Setidaknya, alasan itulah yang terjadi pada Ny Siti Zunaiyah Budiarty. Ibu 49 tahun yang lebih akrab dipanggil Arty ini berhasil menorehkan prestasi nasional di dunia batik. Dia menciptakan dua motif batik khas Gresik, yakni motif Pasar Bandeng dan Lelang Bandeng
yang kini telah menembus pasar dunia.

Arty–panggilan akrabnya– masih terbilang cukup baru dalam menekuni dunia batik, yaitu baru sekitar tiga tahun. Kecintaannya pada batik bermula saat dia mengikuti pelatihan membatik yang diadakan oleh Dinas UKM Provinsi Jatim.

Dari keinginannya untuk mengikuti pelatihan itulah, akhirnya Arty pun menjadi ketagihan untuk menekuni dunia barunya itu. Sehingga, dari situ, Arty benar-benar serius terjun ke dalamnya, dengan membuka usaha batiknya. Dan, dalam dua tahun berikutnya, usaha itu mengalami perkembangan pesat, bahkan ia bisa mempekerjakan delapan orang karyawan.




Selain itu, pada akhir 2010, Arty dipercaya Dinas UKM Provinsi Jatim sebagai narasumber, untuk memberikan perlatihan bagi para pembatik pemula di beberapa kabupaten/ kota di Jatim. Lalu, pada awal tahun 2011, Arty tetap didaulat Dinas UKM Provinsi Jatim untuk tetap menjadi narasumber perlatihan membatik di 18 kabupaten/kota di Jatim. Sehingga, saat ini, Arty pun memiliki tidak kurang dari 15 karyawan. “Saya punya 15 orang pecanting. Mereka terdiri dari ibu-ibu rumah tangga. Jadi, mereka tidak perlu keluar rumah untuk bekerja. Mereka cukup membatik di rumah, nanti hasilnya diserahkan saya,” paparnya.

Arty juga masih memiliki empat orang karyawan lagi yang bekerja di rumahnya, yang bertugas untuk mewarnai batik. Dan, istri Bambang Israwan ini sudah memiliki beberapa gerai batik, baik di Gresik maupun di Surabaya. “Selain yang di Gresik Kota Baru ini, saya juga punya stan di Royal Plaza di lantai 1,” terang ibu satu orang putri dan dua orang putra ini.

Arty mengakui, ia sangat menikmati aktivitas dan usahanya dalam dunia membatik. “Bagi saya, membuat batik dengan visualisasi khas daerah tertentu adalah suatu kebanggaan dan juga kepuasan tersendiri,” katanya.

Saat ini, lanjut Arty, batik dengan motif khas kota Pudak itu sudah menyebar ke seantero Indonesia. “Bahkan, saya sangat yakin, tahun depan batik motif Gresik ini akan semakin berkembang luas. Sebab, saya juga sudah dibantu oleh suami yang merupakan pensiunan Petrokimia Gresik,” sambungnya.

Arty mengatakan, Pasar Bandeng dan Lelang Bandeng sengaja dipilihnya sebagai motif. Ini karena, dalam setiap tahun menjelang hari raya, di kota Gresik selalu digelar pasar bandeng dan puncaknya sebagai penghargaan terhadap petambak ikan bandeng. Pemerintah pun juga selalu
menggelar lelang bandeng. Bandeng yang paling besar dan momen ini sengaja diabadikan sebagai objek batik yang dipadukan dengan gaya lukisan damar kurung yang asli buatan Masmundari dari Kelurahan Telogo Pojok, Gresik.

Saat batik bermotif Pasar Bandeng dan Lelang Bandeng itu diluncurkan untuk kali pertama, beberapa pejabat penting pun terlihat sudah mengenakan batik buatan Arty. Di antaranya adalah Bupati Gresik Sambari Halim, Wakil Bupati Gresik Mochammad Qasim, Wakil Walikota Surabaya Bambang DH, dan beberapa pejabat lainnya.

Arty pun mengungkapkan, Pemkab Gresik kurang memberi perhatian batik motif Pasar Bandeng dan Lelang Bandeng sebagai budaya khas Gresik. “Waktu itu, Pak Bupati cuma bilang, ya, ya, saja, tapi tidak ada tindak lanjutnya,” urainya.

Namun, Pemprov Jatim memberikan perhatian dan sejumlah instansi di Gresik. “Ada beberapa sekolah yang pesan. Selain itu, pihak kejaksaan dan Polres Gresik pun juga sudah pernah pesan. Bahkan, seragam PNS Pemkab Temenggung adalah karyanya, setelah Pak Bupati mengetahui karya saya,” beber Arty

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Planet Blog

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Indonesian Blogger