Pages

Jumat, 16 Oktober 2009

Kita ( Mahasiswa ) Adalah Teroris

Dalam setiap masanya pemuda selalu menjadi motor perlawanan terhadap sebuah keadaan mapan yang hanya dimiliki oleh segelintir orang saja. Mereka selalu menjadi serangan pertama dan akhir terhadap sebuah rezim tiran.
Banyak sekali kisah – kisah yang melukiskan heroisme pemuda dalam setiap eranya. Bangsa ini memiliki banyak sekali catatan emas para pemudanya. Kita lihat pada awal abad 20 an, sekumpulan anak muda yang tergabung dalam Sarekat Dagang Islam, berhasil menghimpun kekuatan rakyat dan menyadarkan bangsa ini untuk bangkit dan mandiri secara ekonomi dan lepas dari bayang – bayang ekonomi asing. Hingga akhirnya mereka pulalah yang memiliki peranan dalam Kebangkitan Nasional ( Dalam hal ini bukan Boedi Oetomo yang memiliki peranaan dalam kebangkitan nasional, karena perjuangan Boedi Oetomo hanya bersifat untuk para bangsawan dan Boedi Oetomo juga terlalu fanatic sempit terhadap kesukuan Jawa ). Lalu pada era kemerdekaan ada M. Natsir, Syafrudin Prawiranegara, Tan Malaka, Soekarno, Hatta, dll yang telah mengawal kemerdekaan bangsa ini. Pada akhir era orde lama, terdapat Soe Hok Gie, yang turut andil dalam penumbangan rezim otoriter dan dictator Soekarno ( PKI ). Lalu pada akhir era orde baru, para pemuda juga turut andil dalam penumbangan rezim itu, yang dalam hal ini dimotori oleh KAMMI ( Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia ) dan LMND ( Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi ).
Mereka yang ada dalam catatan sejarah tersebut adalah para pemuda yang selalu berdiri tegak menantang, melawan setiap rezim tiran. Mungkin pada saat ini banyak sekali yang mempertanyakan peranan pemuda, khususnya mahasiswa. Pada saat ini memang tidak terdapat peranan yang terlalu signifikan yang dapat dimainkan oleh pemuda. Mahasiswa terjebak pada dunianya sendiri, dimana pada saat ini mereka hanya nyaman dengan bangku kuliah, ceramah dosen, dan lain sebagainya tanpa adanya tindakan nyata serta gagasan yang cerdas akan perubahan nasib bangsa ini. Mahasiswa pada saat ini hanya mampu mendapatkan IPK 3,75, namun selebihnya apa? Setelah itu mereka sibuk menenteng ijazah, surat lamaran, serta CV hanya untuk memohon sedikit belas kasihan dari para pemilik modal agar tenaga dan gelar mereka sewaktu kuliah diberikan sedikit ruang di perusahaan tersebut.
Ironis memang. Namun memang inilah kenyataan yang sedang terjadi. Pemuda pada saat ini sedang mengalami ketidak percayaan diri. Mereka harus menempatkan posisi mereka pada tempat yang tidak selayaknya untuk mereka. Himpitan ekonomi, mahalnya biaya kuliah dan lain sebagainya membuat mereka kehilangan posisi terhormat tersebut. Mungkin inilah sebuah system yang sengaja dirancang oleh mereka yang menginginkan para pemuda/ mahasiswa di negeri ini selalu berada dalam posisi yang lemah dan tidak berdaya menghadapi kondisi yang seperti ini.
Pemuda pada saat ini memang sedang ditempatkan pada tempat yang kurang bisa mengakomodir ide dan gagasan – gagasan cerdasnya. Terlebih lagi pada saat ini bagi mereka yang memiliki sikap kritis terhadap kondisi bangsa, maka dia akan langsung mendapatkan predikat sebagai provokator ( bagi aktivis kiri ) di kalangan mahasiswa, bahkan mungkin yang paling ekstrem adalah sebutan sebagai seorang “Teroris” ( bagi aktivis mahasiswa Islam ).
Inilah sebuah system yang ada dalam rangka mengkerdilkan gagasan kritis mahasiswa dan pemuda pada saat ini. Sehingga hal ini diharapkan akan membuat takut para mahasiswa atau pemuda tersebut. Akan tetapi pada saat ini yang seharusnya dilakukan oleh kita sebagai mahasiswa adalah bukan lari dari predikat – predikat tersebut. Justru sebaliknya, kita harus membuktikan bahwa kita memanglah seorang provokator atau teroris. Provokator yang akan selalu memprovokasi masyarakat dengan ide – ide brilian kita akan pentingnya sebuah perubahan tatanan masyarakat yang lebih baik. Serta teroris yang akan selalu menteror para penguasa yang tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Maka kedepannya, dengan sendirinya kampus akan menjadi sarang teroris, karena tempat ini akan menjadi kamp latihan para teroris ( pemuda ) tersebut dalam menghadapi permasalahan yang sedang dialami bangsa ini. Dan kedepannya kita akan dengan bangga mengatakan, bahwa kita ( mahasiswa/ pemuda ) adalah “Teroris”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Planet Blog

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Indonesian Blogger