Pages

Selasa, 21 Februari 2012

Warga Cerme Keluhkan Tagihan PDAM Yang Membengkak: Disodori Angka Rp 500 Ribu, Opname 5 Hari di Rumah Sakit

Seorang wanita asal Desa Cerme Kidul Kecamatan Cerme, kemarin mendatangi kantor PDAM kabupaten Gresik, di Kecamatan Kebomas. Wanita itu bernama Nurya Wati. Ada apakah?

Courtessy: Radar Surabaya 22 Februari 2011

NURYA Wati mendatangi kantor PDAM karena merasa dirugikan. Tagihan PDAM membengkak tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Dan akibat tagihan ini, kakaknya harus dirawat di rumah sakit Ibnu Sina Gresik, lantaran kaget.

Kejadian itu bermula ketika bulan Desember tahun 2010, seorang petugas PDAM yang biasa memeriksa meteran datang ke rumah kakaknya Totok Suryadi, untuk menagih
rekening.

Saat itu Totok kaget dengan tagihan yang diterimanya. Sebab, tagihan itu jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Totok merasa ada kejanggalan dalam rekening tagihan itu. menurut Totok, tagihan itu tertukar dengan rekening milik tetangganya. Lantas Totok pun berusaha mengingatkan petugas itu. Namun, petugas dari PDAM itu tetap menyatakan jika tagihan itu memang milik Totok, dan tidak ada yang tertukar.

Totok tidak percaya begitu saja. Sebab, pada bulan-bulan berikutnya, tagihannya tetap saja jauh lebih kecil dari perkiraan pemakaian air di rumahnya. Totok lalu melaporkan kejanggalan itu kepada kantor PDAM cabang Cerme. Tapi, petugas yang ada di kantor tetap mengatakan hal itu memang milik Totok. Meskipun sudah mendapatlkan penjelasan seperti itu, Totok masih tetap tidak menyerah untuk melapor ke kantor itu, setiap bulannya terkait masalah itu.

Masalah baru muncul ketika menginjak bulan November 2011. Saat itu, tagihan rekening Totok tiba-tiba saja menjadi sekitar 90 meter kubik, dengan biaya Rp 500 ribu. Tentu saja Totok merasa kaget dan keberatan dengan hal itu, hingga dia jatuh sakit, dan harus dirawat di rumah
sakit selama 5 hari.

Totok kemudian meminta adiknya Nurya Wati untuk mengklarifikasi itu kepada pihak PDAM. Saat mendatangi kantor PDAM cabang Cerme, Nur justru mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan. Ia diusir dari kantor itu oleh Kepala Cabang PDAM Cerme. "Mereka bilang, katanya saya mau enaknya sendiri. Katanya, kalau tagihannya sedikit saya diam saja, tapi kalau banyak kok protes?" jelas Nurya.

Nurya tidak terima dengan tuduhan itu. Selama ini kakaknya sudah melaporkan semua permasalahan itu. Akhirnya Nurya pun mengadukan masalah itu kepada Dirut PDAM Muhammad di kantornya, kemarin (21/2), bersama para wartawan.

Pada saat akan memasuki kantor PDAM, pihak sekuriti sempat melarang para wartawan untuk masuk, dengan alasan perintah atasan. Namun, setelah salah seorangwartawan menghubungi hp
milik Muhammad, Dirut PDAM itu membolehkan para wartawan masuk. Di dalam kantor PDAM itu, Nurya mengadukan masalahnya.

Menanggapi hal itu, Muhammad hanya berjanji segera menyelesaikan masalah itu. "Saya pastikan nanti, beliau tidak akan dikenakan denda dan akumulasi dari tagihan rekening yang keliru itu. Saya juga akan memberikan peringatan kepada Kepala Kantor Cabang Cerme yang telah berperilaku tidak menyenangkan itu kepada konsumen," kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Planet Blog

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Indonesian Blogger