Pages

Senin, 27 Juli 2009

Perlunya Parlemen Bayangan Untuk Pendamping DPR RI

Hasil pemilu legislatif yang telah diselenggarakan KPU beberapa waktu yang lalu, rupanya menghasilkan beberapa hasil yang cukup kontroversial. Selain permasalahan DPT yang masih belum beres dan penuh ketidak jelasan, masalah para anggota dewan yang terpilih pun juga turut menjadi masalah baru bagi bangsa ini kedepannya.
Berbicara menngenai pata anggota dewan yang terpilih, memang cukup menarik untuk dibahas. Hal ini disebabkan karena para anggota dewan yang terpilih tersebut memang sedikit diragukan kemampuannya. Banyak sekali pakar politik yang menyatakan keraguan mereka terhadap para anggota dewan yang terpilih pada pemilu tahun ini. Para anggota dewan yang terpilih pada saat ini hanya memiliki kelebihan dari segi popularitas dan kemampuan financial saja. Hal ini mungkin disebabkan karena partai – partai politik yang menjadi pengusung mereka hanya mengutamakan cara – cara instan saja yang dapat mendongkrak perolehan suara partai. Partai – partai politik pada saat ini lebih tertarik untuk memasang orang – orang yang memiliki popularitas dan financial yang tinggi daripada mereka yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang tinggi. Tidak banyak kader – kader asli dari partai politik yang lolos ke senayan. Atau mungkin, sangat sedikit sekali partai politik yang berani mengaklaim bahwa dirinya adalah partai kader. Mungkin hanya satu atau dua partai politik saja.
Dari sinilah kekhawatiran itu muncul. Apabila orang – orang yang akan duduk menjadi anggota dewan tersebut adalah orang – orang yang kurang berkualitas, maka bagaimana mungkin mereka akan menghasilkan produk – produk hukum yang berkualitas pula. Tentu saja, apabila seleksinya saja tidak terlalu berkualitas, maka jangan harap akan menghasilkan sebuah produk yang berkualitas. Terlebih lagi pada saat ini banyak sekali artis atau selebritis bahkan pelawak yang lolos menjadi anggota dewan. Lalu bagaimana mereka bisa berkonsentrasi memikirkan nasib rakyat, menghasilkan sebuah produk hukum yang berkualitas, jika waktu mereka harus terbagi dengan profesi mereka yang sebenarnya sebagai seorang selebritis. Tenaga mereka mungkin tidak terlalu optimal dalam bekerja sebagai anggota dewan sehingga dalam membuat undang – undang pun akan tergesa – gesa, dengan bepedoman”asalkan undang – undangnya cepat selesai saja”.
Selain itu, politik dynasty pun seolah – olah menjadi sebuah hal yang sangat sulit untuk dihilangkan dalam tradisi perpolitikan di negeri ini. Seperti putra SBY, Edi Baskoro yang mencalonkan diri sebagai anggota dewan dari partai Demokrat. Lalu ada Puan Maharani dari PDIP, Mumtaz Rais PAN, serta masih banyak lagi para putra – putri petinggi parpol yang turut meramaikan panggung perpolitikan nasional. Lalu tidak sedikit pula para calon anggota dewan yang lolos ke senayan sebagai anggota dewan yang masih tersangkut dalam kasus hukum, seperti anggota dewan dari PAN, Abdul Hadi Jamal.
Ketika melihat berbagai masalah yang menyelimuti gedung dewan tersebut, maka sudah selayaknya pula kita melakukan pengawalan terhadap setiap kebijakan dan orang – orang yang ada di gedung dewan tersebut. Dan tugas ini sudah selayaknya jika dilakukan oleh para mahasiswa. Hal ini perlu dilakukan oleh mahasiswa karena pada saat ini memang mahasiswa seolah – olah kehilangan peranan penting mereka dalam setiap kebijakan yang menentukan kemana arah selanjutnya bangsa ini akan melangkah. Sehingga dunia mahasiswa perlu menunjukkan kembali peranannya yang sangat vital tersebut. Dalam hal ini mahasiswa perlu melakukan pengkajian ulang cara – cara dan strategi mereka dalam turut mempengaruhi berbagai kebijakan yang ada di negeri ini. Karena cara – cara mahasiswa pada saat ini memang terkesan agak konvensional, yaitu lebih banyak menyalurkan aspirasi mereka lewat jalur aksi.
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dalam mengawal setiap kebijakan yang ada di gedung dewan adalah dengan cara membentuk sebuah parlemen bayangan, yang hampir segala sesuatunya menyerupai yang ada di DPR RI sesungguhnya. Keanggotaan dari lembaga ini mungkin bisa terdiri dari berbagai Lembaga Legislatif Mahasiswa yang ada di Indonesia, atau mungkin bisa dikerucutkan pada kampus – kampus yang menggabungkan diri dalam Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia ( FL2MI ), yang tentunya harus ada kriteria tertentu untuk masuk dalam lembaga ini, karena tentunya lembaga ini membutuhkan orang – orang yang berkompeten dan berkualitas. Fungsi dari parlemen bayangan ini adalah sementara hanyalah bersikap reaktif saja. Bersikap reaktif maksudnya adalah bahwa sementara lembaga ini hanyalah untuk memberikan draft rancangan Undang – Undang kepada DPR RI. Harapannya adalah dengan adanya draft yang dibuat oleh parlemen bayangan ini agar DPR lebih memiliki banyak pilihan dalam membuat kebijakan, sehingga hasilnya diharapkan dapat lebih matang.
Dari sudut pandang mahasiswa sendiri, parlemen bayangan ini mempunyai dampak yang sangat positif. Peranan mahasiswa dalam mengawal setiap kebijakan yang ada di negeri ini tentu akan dipertimbangkan kembali. Karena seperti apa yang telah kita sebutkan diatas bahwa ini akan menjadi alternatif baru bagi mahasiswa dalam menyampaikan ide – ide segar, cerdas, kritis, konstruktif yang dimilikinya.
Namun tentu saja, parlemen bayangan ini juga masih memiliki beberapa catatan harus diperhatikan. Misalnya dalam aplikasinya nanti, setiap mahasiswa yang akan masuk menjadi anggota dewan di parlemen bayangan ini harus bisa melepaskan setiap atribut – atribut yang ada di belakangnya. Tidak boleh lagi ada rasa primordialisme atau rivalitas organisasi diantara mereka yang akan masuk kedalam lembaga ini. Lembaga ini harus benar – benar bersih dari kepentingan politik manapun. Setiap gagasan atau ide – ide yang muncul harus benar – benar atasi inisiatif para mahasiswa yang berdasarkan persoalan yang sedang dialami masyarakat dan bangsa ini.
Jadi dari adanya parlemen bayangan ini adalah agar bervariatifnya pilihan kebijakan yang bisa diambil oleh para policy maker yang ada di negeri ini. Selain itu juga untuk memberikan pembelajaran politik kepada berbagai pihak kepada semua lapisan bangsa, bahwa seharusnya dalam menentukan setiap kebijakan yang akan diterapkan untuk negeri ini harus benar – benar didasari oleh pertimbangan yang sangat matang, orang – orang yang berkompeten serta lepas dari kepentingan politik manapun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Planet Blog

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Indonesian Blogger