Pages

Rabu, 03 Juli 2013

Permainan Ski Lumpur: LIBURAN ASYIK ANAK NELAYAN PANTAI KARANG-KERING

Libur telah tiba, waktunya bermain dan berkreasi. Banyak cara untuk mengisi liburan sekolah mulai berwisata, mengikuti pesantren kilat atau sekadar bermain. Salah satunya anak kampung nelayan Desa Karang Kering Kecamatan Kebomas, yang siap memainkan Ski Lumpur.
Courtessy: Radar Surabaya 4 Juli 2013
 
 
PERMAINAN ski lumpur sebenar- nya sudah menjadi tradisi bagi anak- anak di kampung nelayan yang berbatasan dengan wilayah Surabaya itu. Tradisi turun temurun ini akhirnya diikuti oleh generasi selanjutnya hingga kini. Di saat siswa lainnya ber wisata, puluhan anak-anak kampung nelayan Karang Kering memanfaatkan kepiawaian mereka memainkan ski lumpur. 
 
 Berbeda dengan ski air pada umumnya, untuk ski lumpur ada sedikit perbedaan.
Bedanya hanya media peluncur saja yang menggunakan median lumpur di bibir pantai saat air laut surut. Papan ski digunakan juga tidaklah sama dengan papan pada olah raga ski umumnya.
 
Bocah-bocah tersebut membuat papan skinya sendiri. Papan ski tersebut terbuat dari kayu selebar 1 meter, dan panjang
2 meter. Di atas papan yang terbuat dari kayu bekas itu dipasangi pegangan untuk menjaga keseimbangan. Setelah papan ski disiapkan, bocah-bocah tersebut menaikinya di atas lumpur laut yang sedang surut. Setelah diberi aba-aba oleh salah seorang teman mereka, dengan secepat kilat mereka memacu papan ski mereka di atas lumpur.
 
Mereka memacu papan ski itu dengan salah satu kaki mereka. Sedangkan satu kaki lainnya diletakkan di atas papan ski dengan posisi menekuk. Papan ski itu mereka pacu sembari berteriak untuk memacu semangat. Ketika mulai memacu, maka cipratan lumpur memenuhi baju mereka. Tidak jarang, saat berlomba dengan sesama teman mereka, salah satu diantara bocah tersebut ada yang terjatuh. Kendati terjatuh, mereka tetap riang dan girang karena merasakan keseruan
tersendiri.
 
Aditya (9), salahsatu pemain ski lumpur mengaku, sangat senang dengan permainan itu. Sebab, selain murah, permainan  itu baginya juga sangat seru. “Karena mainnya rame-rame sama teman-teman,” selorohnya polos. Setelah puas bermain, mereka tidak langsung pulang untuk membersihkan badan dan pakaian yang penuh dengan lumpur. Mereka justru menceburkan tubuhnya terlebih dahulu ditambak atau empang milik tetangga mereka, sambil membersihkan sisa-sisa lumpur.Kegiatan mandi yang dilakukan oleh bocah-bocah itu juga masih menjadi tontonan bagi masyarakat sekitar.
 
Kades Karang Kiring Aslimun (47) mengungkapkan, permainan ski lumpur di desanya sebenarnya sudah lama ada. Biasanya, permainan semacam itu diadakan saat liburan sekolah, atau saat menunggu buka puasa di bulan Ramadhan. “Tapi ya nunggu lautnya surut, kalau lautnya sedang pasang je- lasa tidak bisa,”tutupnya sambil mengulum senyum.(jan/ris)

1 komentar:

  1. Permainan yang mengasikkan, teringat saat usia ,masih 5 tahun, sudah meluncur dengan pancalan (ski lumpur) untuk mencari ikan dan rajungan.

    BalasHapus

About

Planet Blog

PlanetBlog - Komunitas Blog Indonesia

Indonesian Blogger