Akhir-akhir
ini semakin banyak saja masyarakat yang menggemari kembali aktivitas bersepeda.
Alasan yang mereka miliki pun beragam. Mulai dari olah raga, gaya hidup, bahkan
sekedar menyalurkan hobi saja. Termasuk komunitas pecinta sepeda kuno di Gresik
yang menamakan dirinya Pasegres.
Courtessy: Radar Surabaya (Gresik) Senin 7 Mei 2012
SEBENARNYA
di Kota Pudah, penikmat gaya hidup bersepeda cukup banyak. Mulai dari sepeda
model fixie, hingga sepeda kebo atau kuno. Bahkan, saat ini juga mulai
bermunculan klub penggemar sepeda kebo tersebut. Nama dari klub tersebut adalah
Pasegres, yang memiliki singkatan dari Paguyuban Penggemar Sepeda Gresik.
Koordinator
Pasegres Suwadi menuturkan, Pasegres awalnya terbentuk sejak tahun 2004. “Lebih
tepatnya tanggal 15 Juli 2004,”paparnya.
Menurut
Suwadi, komunitas tersebut terbentuk karena berangkat dari keinginan untuk
melestarikan populasi dari sepeda kebo yang ada di Gresik. Selain untuk
melestarikan populasi sepeda kebo di tengah era modern yang semakin berkembang,
Suwadi juga menambahkan, dibentuknya Pasegres tentunya juga untuk memfasilitasi
mereka yang memililiki hobi untuk koleksi sepeda kebo tersebut.
“Tentu
saja anggotanya adalah harus mereka yang menjadi warga Gresik. Sebab, dari
namanya saja cukup khas yakni Gresik,”ucapnya.
Dikatakan,
saat ini Pasegres pun sudah memiliki lebih dari 50 orang anggota. Mereka
terdiri dari berbagai penggemar sepeda kebo yang ada di Gresik. Diantaranya
adalah mulai dari Balong Panggang, Driyorejo, Wringin Anom, Kedamean, Krikilan,
Bringkang, Cerme, bahkan Sidayu.
Memang
sangat wajar jika Pasegres memiliki anggota yang cukup banyak. Hal itu
disebabkan karena persyaratan untuk menjadi anggota Pasegres tidaklah terlalu
sulit. Tentu saja, syarat paling utama yang harus dipenuhi oleh mereka yang
ingin bergabung dengan Pasegres, adalah harus memiliki sepeda kebo. “Selain
itu, mereka juga harus memiliki kecintaan terhadap sepeda kebonya, sebab tidak
cukup kalau hanya memiliki sepedanya saja,” kata Suwadi.
Berkumpulnya
para penggila sepeda kebo ini di dalam Pasegres pun juga memberikan manfaat
yang tidak sedikit kepada para anggotanya. Diantaranya adalah mereka dapat
saling menukar informasi diantara para penggemar sepeda tersebut.
Kegiatan
yang biasa mereka lakukan pun biasanya juga cukup beragam. Mulai dari hanya
sekedar nongkrong di hari Minggu, biasanya mereka juga berkeliling kota Gresik
dengan menggunakan sepeda kebanggan mereka masing-masing. Bahkan, tidak jarang
dari mereka yang menyertainya dengan menggunakan atribut khas perjuangan,
seperti pakaian tentara pejuang jaman dulu, atau pakaian tradisional Jawa.
Kendati,
lebih sering merasakan kegembiraan, anggota Pasegres juga tidak lepas dari
kesulitan. Hal itu lebih sering disebabkan sulitnya mencari sparepart dari
sepeda kebo tersebut. “Karena suku cadabnya kan sudah jarang yang jual di jaman
sekarang seperti ini,” tutur Suwadi.
Oleh
karena itulah, untuk menyiasati hal itu, tidak jarang diantara anggota Pasegres
sering melakukan tukar onderdil atau sparepart dari sepeda kebo tersebut.
Suwadi
pun berharap, kedepannya semakin banyak masyarakat Gresik yang menggemari
sepeda kebo seperti dirinya. “Karena selain untuk melestarikan budaya, hal itu
juga bisa menyelamatkan lingkungan bumi kita,”pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar