Puisi aku tulis, lantaran aku dituduh suka menulis puisi (lha terus masalah dan hubungannya apa?). Aku nulis puisi ini juga gara-gara miris melihat semakin terkikisnya eksistensi sandal jepit oleh kemajuan jaman (tssaaaaahhhh.....).
Oke, langsung aja nikmatin nih puisi, ga usah banyak cingcong gan :D
Sandal jepit, oh sadal jepit
Kau selalu menemani hari-hariku
Di kala suka dan duka, kau selalu ada
Tak peduli siang ataupun malam
Sandal jepit,
Jasamu sungguh besar dalam hidupku
Kau selalu menemaniku kemanapun aku melangkah
Ke kampus, warnet, Masjid, bahkan ke WC,
Dimanapun itu, aku selalu melangkah bersamamu
Sandal jepit,
Mengapa orang memandangmu sebelah mata
Security kantor, penjaga perpus, ataupun satpol PP, selalu menghinamu
Mengapa mereka selalu melarangmu masuk ke kantor mereka
Adakah yang salah dengan dirimu,
Apakah karena hargamu yang hanya 10000 perak saja kau dilarang masuk
Kenapa kau begitu direndahkan oleh mereka,
Apakah dirimu salah jika hargamu hanya 10000 perak saja
Bukankah hanya dengan harga yang murah itu, kau justru punya harga diri yang tinggi
Dengan harga yang murah itu, kaum miskin sanggup membelimu
Kau tidak pandang bulu mau melindungi telapak kaki siapa saja
Mulai dari tukang sapu, hingga presiden, kau tak membedakannya
Lalu, atas dasar apa mereka memandangmu rendah
Padahal mereka juga sering menggunakan jasamu
Sandal jepit,
Aku mungkin tau bagaimana perasaanmu
Kau mungkin marah, sedih, bahkan menangis
Jasamu besar, tapi kau selalu dihinakan
Sandal jepit, Oh sandal jepit
Kau inspirasi bagi mereka yang tertindas
Simbol perlawanan terhadap kemapanan
Simbol jejak-jejak langkah kaum dhuafa
Sandal jepit,
Meskipun karetmu telah putus, dan tubuhmu habis terkikis,
Tapi memoriku kepadamu takkan putus,
Dan waktu tak akan mampu membuat jasamu terkikis
Terima kasih sandal jepitku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar