Cukup banyak buku yang
mengulas tentang bagaimana jalannya Perang Dunia (PD) 1. Namun, dalam buku
berjudul Fall of Giants; Runtuhnya Dinasti Raksasa, yang ditulis oleh Ken
Follet rangkaian terjadinya PD 1 tersebut ditampilkannya dalam bentuk cerita
fiksi.
Buku ini mengisahkan
tentang pertarungan konflik batin tokoh-tokoh yang ada didalamnya. Tokoh-tokoh
tersebut harus dihadapkan pada dilema antara cinta, persahabatan, keluarga,
serta rasa nasionalisme untuk membela negaranya.
Tokoh utama dalam kisah
tersebut adalah seorang perwira muda Jerman bernama Walter von Ulrich. Dalam
buku ini, Walter dikisahkan jatuh cinta pada seorang aktivis muda yang
sekaligus kaum bangsawan Inggris Lady Maud Fitzherbert. Setali tiga uang, Maud
pun juga jatuh cinta kepada Walter. Cinta mereka tumbuh karena keduanya telah
saling mengenal sejak kecil, sebab Walter merupakan teman sekolah dari kakak
Maud yang bernama Earl Fitzherbert.
Fitz panggilan Earl
Fitzherbert sendiri merupakan seorang bangsawan, dan seorang pemilik lahan tambang
batu bara di Aberowen, sebuah kota kecil di Inggris. Fitz juga merupakan
seorang yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap tanah airnya
Inggris.
Konflik mulai muncul, ketika
pangeran Kerajaan Austria Franz Ferdinand ditembak oleh seseorang di Sarajevo
Bosnia tahun 1914, yang saat itu masih menjadi wilayah Serbia. Perlahan tapi
pasti, tragedi tersebut membuat situasi di benua Eropa menjadi memanas. Austria
pun meminta Serbia supaya bertanggung jawab atas tragedi tersebut. Apabila
Serbia tidak mempertanggungjawabkan tragedi itu, maka Austria mengancam akan
melakukan serangan terhadap Serbia. Ancaman dari Austria tersebut rupanya
menarik Rusia yang merupakan sekutu Serbia, untuk ikut campur dengan melakukan
mobilisasi pasukan tempurnya.
Aksi Rusia tersebut
rupanya menarik Jerman yang saat itu dianggap sebagai negara kuat, untuk
memberikan perlindungan kepada Austria, yang merupakan sekutu Jerman. Apa yang
dilakukan oleh Jerman itu, akhirnya membuat 3 negara lainnya, Inggris,
Perancis, serta Amerika Serikat, untuk ikut melawan Jerman. Hal itu disebabkan
karena ketiga negara tersebut merupakan sekutu Rusia.Akibatnya, pecahlah PD 1
yang melibatkan beberapa negara tersebut.
Selain itu, kisah cinta
antara Walter dan Maud pun juga menjadi bumbu menarik dalam buku ini. Mereka
harus dihadapkan pada sebuah kisah cinta terlarang. Sebab, keduanya diwajibkan
untuk membela negaranya masing-masing. Walter harus dihadapkan pada posisinya
sebagai seorang perwira Jerman, yang dilarang untuk menikahi seorang wanita
Inggris yang saat itu merupakan musuh Jerman. Sedangkan Maud harus dihadapkan
pada persoalan rasa nasionalisme sang kakak Fitz, yang juga tidak akan
membolehkan adik kesayangannya untuk menikahi seorang laki-laki Jerman.
Tidak hanya itu, akibat
terjadinya perang, dua sejoli itu harus melangsungkan pernikahan secara
sembunyi-sembunyi. Bahkan, mereka juga hanya menikmati kehidupan sebagai
seorang suami istri secara bersama-sama hanya dalam jangka waktu semalam saja.
Sebab, sehari setelah pernikahan mereka, Walter harus segera bergabung dengan
pasukan Jerman yang akan menyerang Perancis. Saat tiba di Perancis, rupanya
Walter tidak hanya harus berhadapan dengan pasukan Perancis, melainkan ia juga
harus berperang melawan pasukan Inggris. Padahal, saat itu salah satu pemimpin
pasukan Inggris adalah mantan teman sekolah, serta kakak iparnya Earl Fitzherbert.
Selain menampilkan
kisah cinta yang cukup dramatis, buku pertama dari The Century Trilogy ini juga
membuat kita lebih mudah memahami sejarah. Sebab, didalamnya kita akan
benar-benar dibawa ke suasana perang tersebut berkecamuk. Saat membaca buku
ini, seolah-olah kita berada di bawah desingan peluru, dan ledakkan mortir,
serta peliknya suasana politik saat itu. Sisi menarik lainnya yang terdapat
dalam buku ini yaitu, ditampilkannya beberapa tokoh nyata yang dapat
berinteraksi dengan tokoh fiksi dalam novel ini. Beberapa tokoh tersebut
diantaraya adalah mantan Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson, pemimpin
gerakan Bolshevik Rusia Lenin, serta Winston Churcill dari Inggris.